Dewasa ini kita sering mendengar istilah berbasis kompetensi, misalnya kurikulum berbasis kompetensi, pelatihan berbasis kompetensi, pengembangan berbasis kompetensi, manajemen SDM berbasis kompetensi  dan satu lagi interview berbasis kompetensi atau behavioral interview.

Mengapa kompetensi sekarang ini menjadi begitu trend di lingkungan pendidikan dan industri? Ya, karena kompetensi berkorelasi erat dengan kinerja. Kompetensi akan mendorong kinerja superior. Dibidang apa? Tentu saja ini tergantung dari kompetensi apa yang dimiliki oleh orang tersebut.

Fokus pada bahasan tentang Competency based interview atau behavioral interview, mengapa ini penting untuk dilakukan? Tentu saja karena ‘Past performance is the best predictor for future performance’; Artinya kinerja di masa lalu akan sangat mempengaruhi kinerja seseorang dimasa yang akan datang. Jika kinerja di masa lalu buruk (not competent) maka kinerja dia di masa depan diprediksikan akan buruk juga. Kelihatannya kurang fair namun memang prinsip kompetensi adalah perilaku yang sudah muncul dalam bentuk kinerja yang unggul.

Bagi kalangan assessor behavioral interview merupakan proses yang biasa dilakukan pada saat melakukan depth interview untuk menggali kompetensi yang dimiliki oleh assessee. Pada saat melakukan proses behavioral interview, baik assessor maupun assesse harus mempersiapkan diri dengan baik. Karena bagi assessor diperlukan keahlian untuk melakukan probing agar kompetensi yang teridentifikasi merupakan kompetensi yang betul-betul dimiliki oleh assesse. Sedangkan assesse tentu saja harus lebih mempersiapkan diri, agar jawaban yang diberikan konsisten, sistematis  dan terarah sehingga kompetensi yang dimiliki assesse dapat dikenali oleh assessor.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan saat kita akan menghadapi proses behavioral interview:

  1. Pelajari persyaratan jabatan pada posisi yang kita lamar; jika jabatan yang kita lamar merupakan jabatan yang banyak berhubungan dengan orang lain, maka tentu saja kompetensi yang berhubungan dengan pelayanan, komunikasi, membangun hubungan merupakan kompetensi yang sangat penting untuk mendukung kesuksesan kinerja. Berdasarkan analisis tersebut, buatlah daftar soft competency apa yang dibutuhkan, untuk dapat menjalankan jabatan itu dengan baik.
  2. Pikirkan dan kaji berdasarkan pengalaman yang kita miliki, apakah kita sudah memiliki kompetensi yang dibutuhkan tersebut. Bayangkan kembali situasi apa yang pernah kita hadapi sehingga kita yakin bahwa kompetensi itu benar-benar muncul dalam bentuk kinerja terbaik kita. Telaah kembali apakah perilaku itu muncul berulang atau kah hanya kebetulan belaka?
  3. Gunakan konsep STAR atau SAR atau PAR, untuk menggali kembali ingatan kita tentang kompetensi-kompetensi yang kita miliki. Apakah STAR/SAR/PAR itu,

STAR: Situation, Task, Action, Result

SAR: Situation, Action, Result

PAR: Problem, Action, Result

STAR/SAR/PAR adalah suatu teknik yang digunakan untuk melakukan probing/pendalaman/ penggalian terhadap kompetensi yang dimiliki seseorang.

Tujuan STAR/SAR/PAR Interview adalah untuk mempelajari perilaku Anda dalam situasi yang spesifik di masa lalu.  Perilaku Anda dalam menyikapi situasi tertentu di masa lalu akan memberikan gambaran tentang perilaku Anda dalam menghadapi situasi yang sama di masa yang akan datang.

Teknik probing ini memang harus sangat dikuasai oleh assessor, namun sebagai assesse tentu saja kita harus memahami struktur berpikir dan menjawab probing yang dilakukan oleh assessor. Untuk menjawab pertanyaan assessor, misalnya ‘Permasalahan terberat apa yang pernah Anda hadapi, dan bagaimana Anda menghadapi situasi tersebut’; jawaban dari pertanyaan ini tentu saja merupakan penjelasan. Penting untuk diingat bahwa struktur jawaban harus mengacu pada teknik STAR/SAR/PAR; jadi jawablah dengan menceritakan situasi yang Anda hadapi, task apa yang menjadi tanggung jawab Anda, action apa yang anda lakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan bagaimana hasilnya. Jelaskan lah secara terstruktur, jangan gunakan kalimat yang berputar-putar karena itu justru akan merugikan Anda.

Mulailah berlatih agar pada saat interview Anda tidak perlu menjawab dengan melantur atau gagap karena belum mempersiapkan diri.