Panggilan interview merupakan hal yang paling dinanti-nanti oleh pelamar. Untuk beberapa orang, mungkin ada perasaan cemas atau khawatir saat akan menghadapi proses ini. Apakah saya akan diterima bekerja? ataukah saya akan gugur ditahap ini? Bagaimana saya mempersiapkan diri? Pertanyaan itu yang seringkali muncul di benak pelamar.

Interview merupakan seleksi tahap lanjutan setelah pelamar lulus di tahap seleksi CV/administrasi. Pelamar yang dipanggil untuk test interview memiliki peluang yang cukup besar untuk dipilih menjadi karyawan, mengapa? Karena bagi recruiter proses interview merupakan proses yang cukup menyita sumber daya dan waktu, sehingga recruiter akan mencari kandidat-kandidat yang sesuai dengan persyaratan jabatan yang dibutuhkan atau setidak-tidaknya yang paling mendekati profil jabatan yang dibutuhkan agar mereka tidak membuang-buang waktu untuk proses ini.

Interview, siapa takut? Yup.. yang penting kita harus mempersiapkan diri untuk proses ini. Apa yang harus kita lakukan sebelum bertemu dengan interviewer dan pada saat proses wawancara kerja,

  1.  Pelajari perusahaan yang Anda lamar

Saking bersemangatnya kita memperoleh undangan interview dari perusahaan idaman, seringkali kita lupa untuk mempelajari lebih jauh apa dan bagaimana perusahaan tersebut, kita malah sibuk menginformasikan ke teman-teman kabar baik ini atau update medsos kita. Hmmm.. hendaknya tetap fokus terhadap goal kita yaitu mendapatkan pekerjaan!

Pelajarilah company profile dari perusahaan tersebut, karena pengetahuan kita terhadap perusahaan yang akan kita lamar akan memberikan nilai tambah pada saat proses wawancara. Kompetensi info seeking kita akan terlihat dari upaya kita tersebut. Tentu saja di era yang sangat terbuka akan informasi ini tentu akan lebih mudah bagi kita untuk mendapatkan informasi apapun.

  1.  Datang dengan pakaian bersih, rapi dan sesuai

Penampilan Anda menunjukan seberapa besar Anda menghargai orang yang mengundang Anda dan diri Anda sendiri. Hal ini harus dicam-kan dan dilaksanakan. Pakai yang bersih, rapih dan sesuai merupakan etika dasar yang wajib dipenuhi pelamar ketika datang untuk proses wawancara kerja. Pemilihan jenis, model dan warna jangan berlebihan, tetapi harus pas dan sesuai dalam konteks ini.

  1.  Berjalan dengan percaya diri

Seringkali kita melihat seseorang berjalan dengan cara menyeret-nyeret sepatunya, hmmm terdengar aneh namun kalo kita perhatikan banyak sekali orang yang memiliki cara berjalan seperti itu. Jika Anda merasa cara berjalan Anda seperti itu, ubah sekarang juga! Berjalanlah dengan tegak, pandangan lurus kedepan jangan clingak clinguk berusaha kepo kanan kiri, dengan Bahasa tubuh yang percaya diri dan rileks. Hal ini selain akan membangun kepercayaan diri Anda saat berbicara dengan pewawancara juga akan membangun suasana yang hangat dan rileks di tempat interview.

  1.  Mempertahankan kontak mata

Mata adalah jendela hati, hal ini bukan sekedar ungkapan namun memang sudah diyakini kebenarannya. Cara kita menatap saat proses wawancara akan menunjukan siapa diri kita. Pandangan mata yang penuh keyakinan dan bersinar akan menyebarkan energi kita. Usahakan untuk selalu mempertahankan kontak mata saat menyimak dan berbicara dengan pewawancara.

  1.  Mimik wajah yang penuh antusiasme

Orang akan nyaman berbicara dengan seseorang yang penuh energi dengan mimic yang antusias. Buatlah pertemuan ini mengesankan bagi bagi kedua belah pihak sehingga mereka nyaman berkomunikasi dengan Anda dan tentu saja perusahaan akan dengan senang hati menerima orang-orang yang mendukung situasi yang kondusif dalam bekerja.

  1.  Menyimak bukan sekedar mendengar

Mungkin banyak yang masih bertanya apa bedanya sih antara menyimak dan mendengar? Ya beda lah tulisan nya juga beda.. namun bukan karena tulisannya saja yang berbeda, secara makna juga memang berbeda, mendengar dapat diartikan sebagai menangkap bunyi dengan telinga. Sedangkan menyimak dapat diartikan sebagai suatu proses atau kegiatan untuk mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi, untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara. Beda jauh kan maknanya.

Setiap detak waktu berjalan, kita biasa mendengar apapun, bermacam bunyi-bunyian masuk ke dalam telinga kita, namun hanya sedikit sekali yang akan kita simak, biasanya bunyi yang akan kita simak adalah bunyi-bunyian yang menimbulkan keingintahuan. Dalam proses wawancara ini Anda harus menyimak setiap pernyataan dari pewawancara agar Anda dapat merespon-nya dengan baik dan tepat. Pahami makna setiap pernyataan itu sebelum Anda memberikan respon. Usahakan untuk tidak meminta pewawancara mengulangi pertanyaannya, oleh karena itu Anda harus menyimak, bukan sekedar mendengar.

  1.  Menjawab dengan sistematis, terstruktur, ringkas dan padat

Menjawab pertanyaan membutuhkan ketrampilan tersendiri. Setelah Anda dapat memahami  pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara, maka Anda harus merespon-nya dengan baik. Tips untuk menjawab pertanyaan yang diajukan adalah:

- Gunakan kalimat yang sistematis dan terstruktur, maksudnya apa? Jika pewawancara meminta Anda menceritakan pencapaian-pencapaian Anda, maka jawablah langsung ke topic yang ditanyakan, baru kemudian Anda bisa menjelaskan secara ringkas dan padat bagaimana Anda mampu mencapai itu. Bangunlah struktur jawaban yang dapat mengambarkan situasinya, apa tuntutan kerja Anda? apa yang Anda lakukan?, dan bagaimana hasilnya? Jangan menjawab dengan berputar-putar karena pewawancara tidak suka mendengar hal-hal yang tidak penting. Jika Anda berputar-putar dalam menjawab pertanyaan pewawancara, maka tentu saja mereka akan menjustifikasi Anda memiliki kompetensi sistematika berpikir atau analytical Thinking yang rendah. 

- Gunakan kalimat yang ringkas dan padat, jangan bertele-tele atau ngelantur saat menjelaskan sesuatu, selalu fokus pada apa yang menjadi pertanyaan pewawancara dan jawaban apa yang diharapkan oleh pewawancara.

- Gunakan bahasa yang baik; tentu saja jangan membawa Bahasa-bahasa rumah atau Bahasa-bahasa gaul anak muda yang mungkin saja kurang dipahami oleh pewawancara. Selalu gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Jangan curhat; Pengalaman menunjukkan selalu saja ada kandidat yang curhat, curhat tentang keluarga, atau pekerjaan di tempat terdahulu, hati-hati curhat yang tidak pada tempatnya bukannya akan membangun rasa simpati, tetapi justru akan menunjukkan kelemahan Anda. Curhat justru akan menjauhkan Anda dari kesempatan untuk memperoleh pekerjaan.