Budaya manusia telah lama mengenal konsep kepemimpinan. Secara informal, kepemimpinan sendiri memiliki fungsi untuk menyediakan arahan, tanggung jawab, dan keputusan bagi sekelompok orang atau masyarakat yang mengakuinya. Selain pengakuan, beberapa indikator terhadap kepemimpinan itu sendiri juga biasa direpresentasikan dari kapasitas diri, pencapaian, dan kualitas dari pemimpin itu sendiri. Menurut Sutarto (1), arti kepemimpinan adalah rangkaian aktivitas penataan berupa kemampuan seseorang dalam mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu. Tujuannya agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Bicara soal kepemimpinan nih Carmers. Kali ini Career Grooming mau bahas skill kepemimpinan dari Abraham Lincoln.
“Ada yang tahu, siapakah Abraham Lincoln ?”
Beliau adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-16. Di zaman beliau, pernah berkecamuk peristiwa besar yaitu perang Saudara antara Federal Union yang mayoritas penduduknya dari Amerika Serikat bagian utara dan Konfederasi yang mayoritas penduduknya dari selatan Amerika Serikat. Pada akhirnya, Presiden Lincoln berhasil memenangkan peperangan tersebut sekaligus menghapus perbudakan di Amerika Serikat. Mungkin carmers ada yang tahu tentang quotes beliau yang terkenal terkait kesetaraan ras manusia.
"We have, as all will agree, a free Government, where every man has a right to be equal with every other man”
Biarpun terkenal sebagai salah satu Presiden Amerika Serikat yang paling sukses. Pada kenyataannya, Abraham Lincoln juga pernah mengalami kegagalan loh Carmers. Pada awal karir politiknya, Lincoln sempat gagal sebagai calon legislatif, senator, bahkan sebagai calon wakil presiden. Tetapi, akhirnya beliau berhasil terpilih menjadi presiden Amerika Serikat selama dua periode yaitu di Tahun 1860 dan 1864.
Nah, menurut Presidential Historians Survey 2017 yang diselenggarakan oleh C-SPAN (2), Presiden Abraham Lincoln meraih peringkat 1 dalam hal kepemimpinan. Karakteristik penilaiannya antara lain tentang public persuasion, crisis leadership, economic management, moral authority, international relations, administrative skills, relations with congress, vision, pursuit equal justice dan performance.
Back to the topic,
Bicara soal skill kepemimpinan Presiden Abraham Lincoln. Berikut adalah beberapa skill yang dimiliki oleh beliau :
Secara prinsip, kemampuan komunikasi yang baik menandakan bahwa seseorang tersebut memiliki kecerdasan emosi yang baik juga. Hal unik dari Presiden Abraham Lincoln adalah kebiasaannya dalam menyampaikan sesuatu dengan cara storytelling. Hal ini secara natural mampu membuat pendengarnya merasa seperti mengalami peristiwanya sehingga muncul motivasi dan empati untuk ikut berkontribusi. Menjadi pemimpin, artinya Carmers harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu menyampaikan pesan secara jelas.
Selain kemampuan komunikasi, seorang pemimpin harus bisa berbaur dengan sekitarnya, memiliki kemampuan persuasif yang baik, dan tentu saja mampu memimpin. Pemimpin juga harus menjadikan kepentingan bersama sebagai prioritas kerjanya. Sebagai contoh, Presiden Abraham Lincoln pernah menyusun kabinet yang berisi lawan politiknya. Bagi beliau, tidak masalah untuk berseberangan dalam politik selama sosok tersebut kompeten di bidangnya. Fokus beliau lebih kepada bagaimana setiap orang yang berkualitas mampu berkontribusi terhadap negaranya terlepas apapun orientasi politiknya
Menjadi pemimpin artinya Carmers harus membiasakan memiliki attitude yang baik. Presiden Lincoln bisa dibilang merupakan sosok yang memang dicintai oleh rakyatnya. Itu merupakan salah satu kehebatan beliau sebagai pemimpin. Orang cenderung lebih simpati dan percaya apabila Carmers memiliki attitude yang baik. Dengan modal tersebut, akan lebih mudah bagi Carmers untuk menginspirasi dan berbagi visi dengan orang lain.
Presiden Abraham Lincoln terbiasa mengadakan dialog langsung dengan rakyatnya. Hal ini bertujuan untuk membangun kepercayaan dan kedekatan dengan rakyatnya. Di satu sisi, tentu saja ada kritik dan saran yang bisa diterima oleh beliau untuk memperbaiki kualitas kepemimpinannya. Buat Carmers, kritik dan saran merupakan feedback yang baik untuk meningkatkan kemampuan sosial dan softskill terutama dalam bidang komunikasi.
Presiden Abraham Lincoln mampu menyampaikan sesuatu yang diterima oleh rakyatnya. Dari penyampaian tersebut rakyat bisa termotivasi untuk ikut berkontribusi dan bekerjasama. Hal ini tentu saja berkaitan dengan kemampuan memotivasi. Kemampuan memotivasi seseorang memang bukanlah perkara yang mudah yaa Carmers. Bahkan, justru terkadang kita malah bermasalah dengan memotivasi diri sendiri. Jadi kepikiran, memotivasi diri sendiri saja belum bisa, malah diminta untuk memotivasi orang lain. Akan tetapi, pelan tapi pasti Carmers harus bisa belajar untuk memotivasi diri sendiri dan orang lain. Motivasi hadir apabila kita memiliki passion terhadap sesuatu. jadi penting bagi Carmers untuk menemukan passionnya terlebih dulu yaa. Karena sebenarnya, dalam memotivasi orang lain kita tidak sekedar mentransfer kata – kata saja. Orang melihat ekspresi, gestur, intonasi dari semangat kita. tentu akan lebih mudah bekerjasama dengan orang lain apabila mereka memiliki passion yang sama.
Okeh, mungkin cukup sekian artikelnya. semoga dapat insight, stay issued and stay informed yaa Carmers dengan artikel – artikel Career Grooming lainnya. jangan lupa share yaa kalau bermanfaat.