Dalam melakukan aktivitas sehari – hari baik itu yang masih sekolah, kuliah, bekerja, dan memiliki keluarga pasti tidak lepas dengan yang namanya berinteraksi. Hal ini menandakan bahwa sebenarnya manusia adalah mahluk sosial. Dalam kesehariannya, Carmers akan menemukan beberapa orang yang cukup antusias dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Mereka terlihat lebih luwes, enjoy dan natural dalam berbicara. Nah, mereka inilah yang biasanya digolongkan dengan kepribadian ekstrovert. Namun ada juga, mungkin teman, saudara atau kenalan Carmers yang cenderung tertutup, bicara seperlunya, dan kaku pembawaannya. Nah, kalau yang ini biasanya digolongkan sebagai kepribadian introvert. Fyi Carmers, Dikotomisasi ekstrovert dan introvert ini digagas oleh seorang psikologis yang bernama Carl Jung di tahun 1920. Secara prinsip, Pak Jung membedakan dua kepribadian tersebut berdasarkan fokus perhatian dan cara mendapatkan energi. Mungkin ada beberapa Carmers yang sudah familiar yaa dengan istilah ekstrovert dan introvert tadi. Nah terus gimana sih cara membedakannya. Yuk Carmers, check it out !
Berinteraksi dengan orang-orang, bertemu dengan orang baru, mendapatkan pengalaman dan cerita dari perjalanan. Nah, biasanya aktivitas ini dilakukan oleh orang Ekstrovert yaa Carmers. Orang ekstrovert tidak akan capek ngobrol berjam-jam dengan orang – orang, mereka juga biasanya tidak canggung ketika berinteraksi dengan orang baru. Bahkan, biasanya orang ekstrovert malah yang membuka pembicaraan. Bosen di rumah, pengen jalan – jalan, dan pengen main ke tempat yang memungkinkan berinteraksi dengan orang baru juga merupakan kebiasaan orang ekstrovert. Hal ini wajar, karena orang Ekstrovert nyaman dengan hal tersebut.
Sebaliknya, orang introvert cenderung suka menyendiri karena memiliki fokus perhatian lebih kedalam dirinya sendiri. Orang Introvert suka mencari inspirasi melalui refleksi diri dan berkontemplasi dengan ide atau gagasan. Mereka akan sangat nyaman untuk melakukan aktivitas personal tanpa ada interupsi dari luar. Mungkin Carmers punya teman yang betah banget beraktivitas di dalam kamar seharian. Bisa jadi teman Carmers tersebut orang introvert. Biasanya juga mereka tidak betah berlama-lama diluar, kalaupun keluar juga biasanya seperlunya saja. Dalam berkomunikasi, mereka cenderung kaku dan dan bicara secukupnya.
Tapi tentu saja, tidak semua Ekstrovert dan Introvert memiliki kebiasaan baku seperti itu yaa Carmers. Seiring bertambahnya pengalaman dan kedewasaan, terkadang justru sifat ekstrovert dan introvert seseorang tidak terlihat karena mungkin orang tersebut sudah piawai beradaptasi, pandai membawa diri, dan sudah memiliki kematangan dalam berpikir.
Bagi orang ekstrovert yang lagi badmood atau lagi down, mereka akan lebih cepat pulih jika diajak jalan – jalan atau diajak ngobrol. Hal ini wajar karena memang begitulah salah satu cara bagi ekstrovert untuk mendapatkan energi. Bagi ekstrovert, aktivitas diluar seperti jalan – jalan, berinteraksi dengan orang baru, atau kumpul bareng teman bisa menjadi pelampiasan untuk mengembalikan mood dan semangat mereka kembali.
Berbeda halnya dengan orang introvert, ketika kondisi pikiran dan mental mereka lagi down. Mereka cenderung tidak ingin diganggu dan lebih memilih untuk menyendiri. Bagi introvert, mereka biasanya sudah punya aktivitas andalan nih yang selalu mereka gunakan ketika sedang badmood atau lagi down. Mereka bisa saja menghabiskan waktunya dengan menonton film, main game, baca buku, atau memasak. Intinya mereka akan melakukan aktivitas personal yang mereka suka untuk mengembalikan mood dan semangat mereka lagi.
“ Give me six hours to chop down a tree and I will spend the first four sharpening the axe. ”
Kepribadian Ekstrovert kerapkali lebih susah untuk memahami sesuatu jika belum mengalami kejadian secara langsung. Oleh karena itu, orang Ekstrovert lebih cocok dengan pendekatan learning by doing. Mereka akan paham dengan sendirinya begitu mereka mulai mengerjakan. Dengan kepribadiannya yang cenderung percaya diri, Ekstrovert akan lebih sering trial dan error dalam mencoba mengerjakan sesuatu. Kebalikan dengan Ekstrovert, orang Introvert memilih untuk mempelajari hal – hal apa sajakah yang akan dikerjakan. Jika orang Ekstrovert cenderung sering bertanya dalam mengerjakan sesuatu, maka orang Introvert merasa lebih segan untuk bertanya. Mereka mungkin butuh waktu lebih untuk memahami sesuatu, tetapi jika sudah paham. Introvert akan bekerja dengan lebih mandiri dan efektif dibanding Ekstrovert. Sekilas, filosofi Introvert dalam mengerjakan sesuatu, mirip dengan quotes dari Abraham Lincoln diatas yaa Carmers. Fyi, Abraham Lincoln termasuk tipikal orang yang Introvert juga loh.
Ok, mungkin itu saja Carmers perbedaan antara kepribadian orang Ekstrovert dan orang Introvert secara umum. Stay issued dan stay informed yaa Carmers sama artikel – artikel Career Grooming yang lain. Jangan lupa share yaa kalau bermanfaat. See ya !