Carmers, dua tahun belakangan kita dibiasakan dengan budaya kerja yang baru. Jika sebelumnya, kita mengenal bahwa yang dimaksud bekerja artinya kita pergi ke kantor, bekerja sesuai jam kerja, lalu pulang ke rumah jika jam kerja telah usai. Budaya bekerja yang seperti itu sudah banyak berubah sekarang. Carmers mungkin tidak harus rutin masuk kantor, bahkan bisa jadi Carmers malah bekerja secara full dari rumah. Kedepannya, budaya bekerja dari rumah atau disebut juga work from home (WFH) kemungkinan besar akan berlanjut menjadi tren kerja di masa depan.

Budaya WFH pada awalnya merupakan sebuah solusi agar kita tetap bisa bekerja di kala pandemi. Seiring berjalannya waktu, mulai timbul permasalahan. Salah satu permasalahannya yaitu kesulitan fokus ketika bekerja. Bekerja dari rumah, artinya kita menggabungkan dua ekosistem yang dulu terpisah. Urusan di kantor tentunya akan beririsan dengan urusan di rumah. Dengan semakin banyaknya ruang lingkup yang harus diperhatikan, maka akan semakin banyak pula distraksi yang mengganggu Carmers untuk fokus dalam menyelesaikan pekerjaan.

Menurut Maura Thomas, pemenang penghargaan pembicara internasional dan trainer produktivitas individu dan korporasi. Setidaknya ada tiga hal yang akan menjadi penyebab Carmers terdistraksi saat bekerja dari rumah. Pertama masalah diri, lalu urusan di rumah, dan terakhir yaitu anak – anak apabila Carmers sudah berkeluarga. permasalahan diri biasanya berasal dari sisi internal Carmers sendiri. Misalnya, ada teman Carmers yang share video konspirasi nih di grup WA. Seberes nonton, pikiran Carmers malah kemana – mana. Ketika sudah masuk jadwal  kerja, alih-alih fokus ke kerjaan. Carmers malah lanjut mencari channel youtube tentang konspirasi dan mulai berkontemplasi. Mulai deh Carmers mikir tentang “worst case scenario” kalau dunia kiamat dan sebagainya. Lebih jauh mungkin mulai kepikiran untuk remake Noah Arc lagi misalnya. Atau kasus lainnya, pas lagi enak – enaknya kerja tiba – tiba ada notifikasi flash sale dari online shop. Langsung deh fokus kita buyar. Niatnya hanya mau liat notif, eh malah keterusan sampai deal transaksinya. Jadi nggak fokus kerja pastinya kan ?.  

Selain itu, urusan di rumah juga bisa membuat Carmers gagal fokus nih dalam menyelesaikan pekerjaan. Misalnya pas lagi mau fokus kerja, tiba – tiba ada bau ind*mie yang baru beres direbus. Pasti langsung hilang fokus kan?. Langsung saja Carmers beranjak dari meja kerja lalu pergi ke dapur  untuk “merasa harus” ikutan ngerebus mie. Hal – hal sederhana seperti teriakan “paket” dari luar gerbang rumah, aroma masakan, atau mungkin posisi kerja di dekat kasur bisa berpotensi untuk membuat Carmers tidak fokus dalam bekerja.

Focus is a muscle, and you can build it. Too many people labor under the idea that they’re just not focused, and this becomes a self-fulfilling prophecy. Once you drop this mistaken belief, you can take a much more realistic approach to building focus.” – Elie Venezky

Nah, kenapa sih Carmers harus fokus dalam pekerjaan. Fokus ini erat kaitannya dengan produktivitas. Begitu tidak fokus, pasti produktivitas kerja Carmers akan menurun. Indikatornya misalnya, mulai banyak pekerjaan yang over deadline selesainya, mulai banyak target kerjaan yang tidak tercapai, atau bisa juga menyebabkan kualitas pekerjaan Carmers jadi menurun. Oleh karena itu, kali ini Career Grooming mau memberikan tips nih untuk meminimalisir distraksi saat Carmers WFH. Nah, Carmers bisa menerapkan yang namanya manajemen atensi. Manajemen atensi ini penting bagi Carmers untuk melatih fokus. Berikut adalah beberapa tipsnya :

  1. Gunakan smartphone dan gadget dengan bijaksana

Tidak bisa dipungkiri, Carmers sudah terbiasa hidup dengan smartphone dan gadget lainnya seperti komputer atau laptop. Setiap hari, aktivitas berkomunikasi, berinteraksi, dan mencari informasi kita lakukan sebagian besarnya dengan menggunakan smartphone. Terkadang, kebiasaan tersebut membuat kita jadi ketergantungan. Secara psikis, kita jadi begitu aware dengan hadirnya notifikasi dari beragam aplikasi yang ada pada smartphone kita.  oleh karena itu, Carmers harus bijak menggunakan smartphone dan gadget. Jangan sampai, kita yang dikontrol oleh smartphone. Matikan data internet apabila tidak diperlukan dan gunakan sesuai keperluan saja.

  1. Siapkan ruang kerja yang representatif

Carmers harus mulai memperhatikan ruang kerja saat WFH. Pastikan bahwa ruangan tempat kerja Carmers nyaman untuk dipakai kerja dan mampu menunjang Carmers untuk fokus. Kadang kita sering menyepelekan hal ini, padahal ruang kerja yang baik sangat penting untuk membantu Carmers mendapatkan inspirasi.  Ruang kerja yang baik biasanya memiliki ukuran yang standar, pencahayaan dan sirkulasi udara yang cukup, bersih dan tidak lembab. Sebisa mungkin tempat kerja Carmers juga mampu meminimalisir gangguan seperti suara bising, aroma makanan, dan hal – hal lain yang bisa mengganggu fokus Carmers dalam bekerja.

  1. Hindari multitasking

Mengerjakan beberapa pekerjaan dalam waktu yang bersamaan bukanlah hal yang bijaksana Carmers. Bahkan ada juga yang menyatakan, multitasking hanyalah mitos. Seseorang tidak akan bisa maksimal dalam mengerjakan lebih dari satu pekerjaan secara bersamaan. Banyak distraksi yang akan Carmers terima jika mencoba multitasking. Kerjakan dan selesaikan pekerjaan Carmers satu persatu sesuai skala prioritas, dan pastikan energi dan pikiran Carmers terfokus pada pekerjaan yang harus selesai pada waktu itu.

Itu saja mungkin yang bisa Career Grooming share terkait tips agar fokus saat bekerja dari rumah. Jangan lupa share yaa Carmers kalau bermanfaat. Stay tuned dan stay issued dengan artikel-artikel Career Grooming yang lain yaa Carmers.