Guys, saat ini, media sosial alias medsos sudah menjadi bagian yang gak bisa terlepas dari keseharian orang-orang, terutama nih untuk generasi millenial dan gen Z. Setiap kegiatan dan pikirkan yang dilakukan seseorang di dunia nyata dan dialami seseorang di dunia nyata, rasanya nggak afdol kalo nggak dibagikan lewat media sosial.
Ternyata, bagi perusahaan, kebiasaan tersebut justru mempermudah mereka dalam menilai calon pegawai baru mereka. Perusahaan akan memantau akun media sosial kamu tanpa kamu ketahui. Sebetulnya, apasih yang diinginkan oleh perusahaan dengan nge stalk akun media sosial calon pegawainya?
Memang, ketika melamar kerja, kamu sudah menyerahkan curriculum vitae yang bisa menunjukkan kualifikasi seseorang. Tapi, media sosial membantu para perekrut untuk dapat mengidentifikasi kepribadian seseorang, terutama dalam melihat kehidupannya di dunia maya.
Selain itu, post yang diunggah oleh para kandidat di media sosial pribadinya dapat dipantau oleh perusahaan dan melihat apakah calon kandidiat memiliki perilaku buruk. Misalnya penggunaan bahasa yang tidak sopan, penggunaan obat terlarang, foto kontroversial dan lain sebagainya. Lalu, apa saja sih yang dilihat oleh perusahaan rekruter dari media sosial calon pegawai? Career Grooming akan membahas apa yang dilihat rekruter dari tiga media sosial kamu (Facebook, Twitter dan Instagram) .
Salah satu platform media sosial yang sering digunakan di Indonesia adalah Facebook. Sejak pertama kali beredar pada tahun 2006, salah satu media sosial ini sudah digunakan oleh sekitar 88 juta orang di Indonesia. Untuk mengetahui bagaimana kepribadian lebih jauh, perusahaan perekrut biasanya melihat bagian ‘About Me’ dan ‘Photos’.
Bagian ‘About Me’ di Facebook adalah bagian penting di mana perekrut melihat bagaimana kamu mendeskripsikan diri kamu sendiri. Nah, perekrut akan mencocokkan apakah deskripsi dirimu di Facebook sama dengan yang kamu sampaikan di cover letter dan curriculum vitae.
Ketika perekrut menemukan perbedaan yang signifikan antara ‘About Me’, cover lette dan curriculum vitae, kemungkinan besar, perusahaan akan mengurangi poin kamu, bahkan sebelum kamu melakukan wawancara. Hal tersebut menunjukkan terdapat hal yang kamu sembunyikan dari perusahaan, dan hal itui akan dinilai sebagai suatu kebohongan.
Selain deskripsi diri, rekruter juga akan memantau foto yang ada di profil Facebook kamu. Foto yang ada di profilmu akan memberikan kesan untuk rekruter, apakah kamu menunjukkan dirimu secara professional atau tidak. Bukan hanya fotonya, perekrut juga akan menilai bagaimana kamu menuliskan caption pada foto tersebut. Nah, hindari membuat caption yang provokatif ya Groomers!
Selain Facebook, Media sosial kedua yang sering digunakan oleh masyarakat di Indonesia adalah Instagram. Biasanya, perusahaan perekrut akan melihat foto-foto pribadimu dan menilai bagaimana kamu merepresentasikan dirimu. Sebelum melamar pekerjaan, sebaiknya kamu menghapus foto dan video yang berisi hal-hal yang tidak pantas untuk menghindari penilaian buruk dari perekrut.
Selain foto dan video, perusahaan perekrut juga akan melihat siapa saja orang-orang yang mengikutimu. Perekrut ingin mengetahui, orang-orang seperti apa yang tertarik pada dirimu melalui akun Instagram-mu.
Perekrut juga akan menilai bagaimana kamu bersosialisasi dengan follower kamu di Instagram, misalnya dari bagaimana cara kamu berkomentar dan membalas komentar followesmu. Hal ini akan memberikan pengetahuan untuk perekrut mengenai bagaimana cara kamu berkomunikasi dengan orang lain.
Media sosial yang juga sering diintip oleh pihak perekrut adalah Twitter. Yang pertama kali dilihat oleh perekrut dari akun Twitter-mu adalah siapa saja yang kamu ikuti. Hal ini dilakukan perekrut untuk melihat nih apakah kamu memiliki koneksi dengan pihak-pihak lain di industri yang digelutinya.
Sebelum melamar kerja, kamu bisa terlebih dulu mengikuti akun yang bidang industrinya sama dengan perusahaan yang kamu lamar. Dengan begitu, bukan hanya menambah nilai kamu di mata perekrut, kamu juga dapat menambah pengetahuanmu mengenai produk terbaru, lowongan pekerjaan atau banyak hal lainnya.
Selain itu, tentu saja perekrut akan melihat kicauanmu. Kalau misalnya kamu sedang melamar pekerjaan, ada baiknya nih untuk kamu mengecek kembali kicauan mu di Twitter. Kamu juga harus mempertimbangkan untuk menghapus setiap tweet yang menurutmu tidak penting dan tidak merepresentasikan dirimu yang professional.
Perkembangan teknologi yang pesat dewasa ini sangat memudahkan umat manusia dalam mengakses dan membagikan informasi secara bebas dan tanpa batas, salah satunya melalui media sosial.
Tentu saja, pada masa seperti ini penggunaan media sosial sangat sulit untuk kita hindari. Kebebasan menggunakan media sosial dalam keseharian juga dapat membawa dampak negatif untuk penggunaanya kalau tidak dimanfaatkan secara baik. So, sebelum menyesal, mulai bijak dalam menggunakan sosial mediamu ya Groomers!
Dikutip dari berbagai sumber.